HUNTING Sari Ater Camping Park | Concepst Adventure |
Talent : April & Anggita
Dari Kita, Untuk Kita "
Senin, 10 Desember 2012
Minggu, 02 Desember 2012
Advantages on photo hunting alone
Momen Di awal Bulan menuju akhr tahun 2012.Kami tau kami mengerti kenapa kami disini membentuk memory keluarga besar HIPMOS |Himpunan Photoghraper dan Model Subang |
Kamis, 22 November 2012
Hipmoz go to shcooll
Minggu, 11 November 2012
Kamis, 08 November 2012
Sedikit Tentang Photography
Banyak memang para penggemar photo, baik
dia sebagai tukang photonya, modelnya, bahkan hanya sebagai penikmat
saja. Hal itu merupakan suatu kebebasan berkreasi untuk menciptakan
karya-karya yang memiliki nilai seni.
Melukis dengan cahaya atau yang sering
disebut dengan photography (Indonesia = Fotografi) tentunya memiliki
beberapa etika-etika yang dikategorikan sebagai hasil karya photography
tersebut. Beberapa sumber menyebutkan hal-hal yang dikategorikan sebagai
photography adalah ketika sebuah karya photo itu tidak mengalami proses
editing. Editing yang dimaksudkan disini adalah adanya penambahan dan
pengurangan obyek asli pada photo itu. Aka tetapi, dalam dunia
photography diperkenankan pula melakukan proses semi editing sebatas
saturasi, kecerahan, keredupan, dan memberikan watermark pada photo
saja.
Dalam beberapa lomba photography juga
disebutkan demikian hal-hal yang tidak diperbolehkan dan dibolehkan
dalam photo yang dikumpul tersebut.
Menurut saya, Ketika hasil karya photo
tersebut sudah mengalami proses Editing yang tidak sewajarnya dalam
dunia photography maka itu tergolong karya Photo Digital Imaging atau
Olah Digital.
Jadi, mari kita maknai apa yang kita
buat dalam sebuah karya seni tersebut, dan ini adalah opini saya dalam
memaknai photography bukan digital imaging/olah digital. |san|
Sabtu, 01 September 2012
War Photographer 2001
War Photographer adalah sebuah film dokumenter yang merekam tentang
sepak terjang James Nachtwey, seorang photographer perang yang
melaksanakan tugas jurnalistiknya di berbagai belahan dunia. Film yang
berdurasi 96 menit ini secara nyata merekam kejadian di beberapa daerah
konflik di berbagai negara, antara lain Kosovo, Palestina, dan
Indonesia.
Film yang sempat mendapatkan Peabody Award (2003) juga masuk nominasi Oscar (2002) dan Emmy Award (2004), menunjukan dengan nyata emosi yang dirasakan para korban yang tengah diabadikan gambarnya oleh James. Untuk memberikan atmosfer yang sama, sang sutradara asal Swis, Christian Frei menggunakan dua buah micro-camera di kamera James Nachtwey. Dengan ini membuat penonton melihat film dari sudut pandang penglihatan James Nachtwey yang tengah membidik objek dari kameranya. Untuk trailer film ini bisa dilihat di sini.
Film yang sempat mendapatkan Peabody Award (2003) juga masuk nominasi Oscar (2002) dan Emmy Award (2004), menunjukan dengan nyata emosi yang dirasakan para korban yang tengah diabadikan gambarnya oleh James. Untuk memberikan atmosfer yang sama, sang sutradara asal Swis, Christian Frei menggunakan dua buah micro-camera di kamera James Nachtwey. Dengan ini membuat penonton melihat film dari sudut pandang penglihatan James Nachtwey yang tengah membidik objek dari kameranya. Untuk trailer film ini bisa dilihat di sini.
“Every minute I was there, I wanted to flee.Penderitaan korban perang di Kosovo, perang panjang di Palestina, dan juga pergolakan politik di era Soeharto sampai pada masalah kemiskinan di Indonesia terlihat sangat jelas di film ini. Film dokumenter ini membawa pesan kepada mereka yang bertanggung jawab atas terjadinya perang, kekacaun politik, dan kemiskinan yang mengakibatkan masalah kemanusian yang dialami jutaan manusia di berbagai belahan dunia.(Arb)
I did not want to see this.
Would I cut and run, or would I deal with
the responsibility of being there with a camera”
(James Nachtwey)
Langganan:
Postingan (Atom)